BISMILLAHIROHMAANIRROHIM......
Kemarin siang kira-kira sehabis dhuhur di cuaca yang sedikit basah karena malamnya habis turun hujan, bau yang kurang sedap menyeruak di sudut dapur rumah kami, entah bau apa itu. Ibu sudah memencari asal bau tapi tidak ketemu. aku pikir mungkin plastik berisi sampah yang lupa disingkirkan keluar ruangan. Ternyata tidak. Sampah tadi sudah disingkirkan ke luar di dekat tempat sampah oleh ibu. Atau mungkin bekas sampah yang terbungkus plastki itu masih tercecerdi lantai. Tapi ternyata juga hal itu tidak terbukt karena lantainya terlihat bersihi. Rasa penasaran masih menggelayuti pikiranku dan ibuku, yang beberapa hari ini hanya tinggal kami berdua yang ada di rumah. Ibu menggeser lemari kaca kecil di sudut dapur yang biasa digunakan untuk menyimpan bumbu-bumbu dapur dan sembako, Berharap sumber bau tersebut bisa ditemukan di bawah lemari kaca kecil tersebut. Tapi ternyata juga tidak ditemukan asal-muasal bau.
Baunya langu bercampur seperti bangkai tikus baru. Bisa dibayangkan baunya sangat membuat tidak nyaman. Karena sudah kecapean seharian mondar-mandir dengan motor ke kantor pajak dan menyervis motor, akhirnya aku jadi agak masa bodoh dengena bau tersebut, begitu juga ibu. Kami pikir, kalau baunya makin tajam nanti juga asal bau akan ketahuan, apalagi kalau sumber bau tersebut dari bangkai tikus, bikin malas untuk mencari tahunya.
Kalaupun asal bau itu adalah bangkai tikus, berarti itu adalah hasil perbuatan salah satu dari 2 kucingku yang ganteng-ganteng.
Bau tersebut berlanjut sampai waktu magrib, tapi baunya hanya berputar di sekitar pojok dapur tepatnya di daerah lemari kaca kecil dan kompor gas yang terletak berdampingan.
Sehabis sholat magrib, aku dan ibu berdua jalan kaki ke rumah kakak perempuan ku untuk merayakan syukuran ulang tahun keponakan kami yang berusia 7 tahun karena jarak yang lumayan dekat dengan rumah kami. Sampai jam 9:30 malam kami meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, hanya kucingku kubiarkan di dalam rumah sendirian karena kalau dia main ke luar sebentar saja, bisa-bisa dia ngeluyur sampai esok hari petang tidak pulang-pulang. Maklumlah sepertinya musim kucing pacaran sedang melanda ibu pertiwi.
Sekembalinya di rumah, bau langu campur busuk tersebut masih berseliweran, bahkan baunya kok tercium makin kuat, sampai memasuki kamar tidur ibu. Aku pun harus menutup hidung setiap kali harus kalar-kilir ke dapur. Pintu kamar ditutup rapat supaya baunya tidak semakin liar memasuki ruang kamar yang terletak agak dekat dengan dapur.
Setelah sholat subuh, aku ke dapur untuk mengambil air minum, terdengar seperti sebuah suara mendesis. Ku cari asal suara itu ke seantero dapur. Desisan itu seperti suara angin yang keluar dari ban sepeda yang bocor.
Mataku terbelalak dengan apa yang sedang kutemukan saat itu. Ternyata asal desis suara tersebut berasal dari kompor gas yang terletak berdampingan dengan lemari kaca kecil. Kompor itu gas nya terbuka. Entah dari kapan kompor gas tersebut menyala tanpa ada apinya. Cepat-cepat ku matikan kompor tersebut. Aku langsung panik memanggil ibuku yang sedang mengaji di ruang tengah. Lalu dengan inisiatifku sendiri aku segera memanggil tetangga yang berjualan tabung gas dan ia biasa memasangnya untuk meminta ia memeriksa kelayakan tabung gas tersebut. Tapi katanya bau tersebut bukan berasal dari gas yang keluar dari kompor.
Hingga lewat pukul 8 pagi, sampai ku tulis note ini, bau tersebut sudah tidak kami jumpai di sekitar dapur dan lemari lagi. Jadi Mungkinkah dari kemarin siang sampai subuh asal misteri bau langu tersebut berasal dari kompor gas yang terbuka?
Wallahu'a lam Bisshowab.....
Alhamdulillahirobbil'alamin
ASTAGHFURULLAH....
ASTAGHFIRULLAH....
YA GHOFUUR..
(Yg Maha Pengampun)
YA KHOBIIR...
(yg Maha Waspada)
YA WALIYY....
(Yg Maha Melindungi)
YA MAANI'...
(Yg Maha Mencegah)
Kemarin siang kira-kira sehabis dhuhur di cuaca yang sedikit basah karena malamnya habis turun hujan, bau yang kurang sedap menyeruak di sudut dapur rumah kami, entah bau apa itu. Ibu sudah memencari asal bau tapi tidak ketemu. aku pikir mungkin plastik berisi sampah yang lupa disingkirkan keluar ruangan. Ternyata tidak. Sampah tadi sudah disingkirkan ke luar di dekat tempat sampah oleh ibu. Atau mungkin bekas sampah yang terbungkus plastki itu masih tercecerdi lantai. Tapi ternyata juga hal itu tidak terbukt karena lantainya terlihat bersihi. Rasa penasaran masih menggelayuti pikiranku dan ibuku, yang beberapa hari ini hanya tinggal kami berdua yang ada di rumah. Ibu menggeser lemari kaca kecil di sudut dapur yang biasa digunakan untuk menyimpan bumbu-bumbu dapur dan sembako, Berharap sumber bau tersebut bisa ditemukan di bawah lemari kaca kecil tersebut. Tapi ternyata juga tidak ditemukan asal-muasal bau.
Baunya langu bercampur seperti bangkai tikus baru. Bisa dibayangkan baunya sangat membuat tidak nyaman. Karena sudah kecapean seharian mondar-mandir dengan motor ke kantor pajak dan menyervis motor, akhirnya aku jadi agak masa bodoh dengena bau tersebut, begitu juga ibu. Kami pikir, kalau baunya makin tajam nanti juga asal bau akan ketahuan, apalagi kalau sumber bau tersebut dari bangkai tikus, bikin malas untuk mencari tahunya.
Kalaupun asal bau itu adalah bangkai tikus, berarti itu adalah hasil perbuatan salah satu dari 2 kucingku yang ganteng-ganteng.
Bau tersebut berlanjut sampai waktu magrib, tapi baunya hanya berputar di sekitar pojok dapur tepatnya di daerah lemari kaca kecil dan kompor gas yang terletak berdampingan.
Sehabis sholat magrib, aku dan ibu berdua jalan kaki ke rumah kakak perempuan ku untuk merayakan syukuran ulang tahun keponakan kami yang berusia 7 tahun karena jarak yang lumayan dekat dengan rumah kami. Sampai jam 9:30 malam kami meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, hanya kucingku kubiarkan di dalam rumah sendirian karena kalau dia main ke luar sebentar saja, bisa-bisa dia ngeluyur sampai esok hari petang tidak pulang-pulang. Maklumlah sepertinya musim kucing pacaran sedang melanda ibu pertiwi.
Sekembalinya di rumah, bau langu campur busuk tersebut masih berseliweran, bahkan baunya kok tercium makin kuat, sampai memasuki kamar tidur ibu. Aku pun harus menutup hidung setiap kali harus kalar-kilir ke dapur. Pintu kamar ditutup rapat supaya baunya tidak semakin liar memasuki ruang kamar yang terletak agak dekat dengan dapur.
Setelah sholat subuh, aku ke dapur untuk mengambil air minum, terdengar seperti sebuah suara mendesis. Ku cari asal suara itu ke seantero dapur. Desisan itu seperti suara angin yang keluar dari ban sepeda yang bocor.
Mataku terbelalak dengan apa yang sedang kutemukan saat itu. Ternyata asal desis suara tersebut berasal dari kompor gas yang terletak berdampingan dengan lemari kaca kecil. Kompor itu gas nya terbuka. Entah dari kapan kompor gas tersebut menyala tanpa ada apinya. Cepat-cepat ku matikan kompor tersebut. Aku langsung panik memanggil ibuku yang sedang mengaji di ruang tengah. Lalu dengan inisiatifku sendiri aku segera memanggil tetangga yang berjualan tabung gas dan ia biasa memasangnya untuk meminta ia memeriksa kelayakan tabung gas tersebut. Tapi katanya bau tersebut bukan berasal dari gas yang keluar dari kompor.
Hingga lewat pukul 8 pagi, sampai ku tulis note ini, bau tersebut sudah tidak kami jumpai di sekitar dapur dan lemari lagi. Jadi Mungkinkah dari kemarin siang sampai subuh asal misteri bau langu tersebut berasal dari kompor gas yang terbuka?
Wallahu'a lam Bisshowab.....
Alhamdulillahirobbil'alamin
ASTAGHFURULLAH....
ASTAGHFIRULLAH....
YA GHOFUUR..
(Yg Maha Pengampun)
YA KHOBIIR...
(yg Maha Waspada)
YA WALIYY....
(Yg Maha Melindungi)
YA MAANI'...
(Yg Maha Mencegah)