Dua hari yang lalu saya diundang makan-makan di apartemen teman saya yang berkebangsaan Afghanistan. Tentunya bukan hanya saya saja yang diundang ke sana, teman dari latar belakang bangsa yang berbeda juga turut diundang dalam perjamuan tersebut. Di antaranya adalah orang, Malaysia, Jepang, dan Botswana (Afrika). Kami disuguhi berbagaimacam santapan khas Afganistan yang sekilas dilihat tidak berbeda dari masakan-masakan Arab atau India pada umumnya, seperti nasi berempah dan aneka kare. Tapi setelah dicicip, ternyata masakan tersebut memiliki cita rasa yang berbeda. Menurut saya jauh lebih lezat dar pada hidangan yang saya santap di Restoran India, Mesir, Iran yang berada di wilayah Tokyo. Tapi mungkin juga terasa lebih lezat karena teman Afganistan saya ini memang jago masak, selain yang memasak ini seorang lelaki
lumayan ganteng, hehhehe.....Terus terang saya sangat salut dengan laki-laki yang lihai di dapur. Menurt pribadi saya, seorang laki-laki yang lihai di dapur sama sekali tidak mengurangi sisi kemaskulinannya, justru dari kelihaian tersebut dapat terlihat bahwa mereka adalah para pria yang bisa diandalkan, terutama setelah berumah tangga di mana sang istri nantinya tidak mampu kedapur karena repot dengan bayi atau dengan urusan lainnya.
Berikut ini beberapa hidangan Afghanstan yang belum diketahui resep rahasianya:
1. Chabli Kebab (terbuat dari dagi sapi)
|
Daging yang dicincang kemudian dipanggang, lalu dipadukan dengan salad |
2. Qurma Kare
|
Terbuat dari daging sapi, kentang, dan rempah yang entah apa namanya :D, rasanya mirip sekali dengan kare ala India |
3. Nasi Kabli
|
Nasi berbumbu yang diberi kismis, wortel, almon dan lain-lain, tetntunya semua bahan yang digunakan agak mahal |
|
Saya pun tak kalah ingin menyuguhkan beberapa hidangan dari Indonesia sebagai sifat pekewoh saya karena diundang makan. Rasanya kalau tidak membawa sesuatu ketika berkunjung, terutama ketika diundang makan, tidak enak hati bila tida membawakan sesuatu, walhasil saya membawakan beberapa buah pisang molen dan martabak manis yang saya buat sendiri. Sebenarnya malam sebelum undangan makan tersebut, saya dan teman malaysia janjian membuatkan desert dari negara masing-masing, karena si Afghanistan tersebut akan memasakkan hidangan inti. Tapi teman sayangnya malaysia saya tersebut bangun siang sehingga ia tidak sempat mebuatkan kue dari negaranya. walhasil dari 6 tamu yang datang, hanya saya yang membuat masakan dari Indonesia. Dan tentunya hidangan ala Afghanistan tersebut nyaris dilalap habis.
|
Molen Mini Imut ala saya |
|
Martabak Manis Keju ala saya | | | |
|
|
Alhamdulillah senang rasanya karena hasil karya saya disambut baik oleh mulut mereka.
Setelah
puas dengan santapan di atas, kami melanjutkan Minggu siang tersebut
dengan bermain kartu yang memiliki aturan main yang sangat baru tapi
sangat gampang dan mengundang banyak canda tawa.
|
Hidangan Cina Plus Opor ayam |
Setelah menyelesaikan permainan kartu kedua, saya berpamitan dan langsung menuju ke Asrama mahasiswa Asing yang berada hanya beberapa meter dari Apartement teman Afghanistan. Di Asrama tersebut saya memang sudah membuat janji dengan dua teman wanita dari Cina untuk memasak makana dari negara masing-masing. Mereka mengajari saya cara membuat gyoza. Saya pun mengajari mereka cara membuat Opor ayam, walaupun pada kenyataannnya mereka tidak ikut membantu saya memasak, tapi hanya menonton sesekali karena menurut mereka rempah-rempah opor tersebut sangatlah asing, dan cara mengolahnya pula terlalu rumit meskipun saya sudah jelaskan bahwa sebagian bahan bisa dibeli di supermarket di dekat stasiun kereta terdekat. Terang saja, karena rempah masakan Cina ternyata tidak serumit masakan Indonesia, dimana bumbu yang mereka pakai pada umummnya adalah bawang putih, kecap asin, dan arak. Namun tidak apalah,yang penting mereka senang bisa merasakan yang namanya masakan Indonesia. Ngomong-ngomong ayam tersebut saya bawa sendiri dari apartemen yang saya pesan dari toko halal online. Total saja hari itu barang bawaan saya berat sekali.
|
Ternyata membuat gyoza itu mudah sekali (=^w^=)
|
Hari itu saya melalui acara makan-makan dua negara yang berbeda dimana timbul saling pengertian. Kalau di perjamuan makana Afghanistan, semua hidangan in sha Allah berbahan halal, maka di acara masak bersama teman Cina tersebut, betapa rasa pengertian mereka untuk tidak menggunakan bahan-bahan yang haram setelah mereka banyak bertanya kepada saya.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ
ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ
خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui (QS.Al Hujarat : 13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar