Pernah mendengar nama Takoyaki? Yak takoyaki adalah salah satu jajanan tradisional di Jepang, selain ada sederet lain jajanan Jepang yang berakhiran -yaki. di antaranya Okonomiyaki, Taiyaki, Dorayaki. Untuk imbuhan Yaki-didepan kata, seperti,Yakiniku, Yakitori, Yakisoba biasanya adalah hidangan besar atau hidangan utama. Yakisoba, yakiniku bisa dibilang bukan makanan cemilan atau makan ringan, sedangkan yakitori boleh masuk ke dalam daftar keduanya. Yakitori sendiri biasanya dinikmati sebagai kawan minum sake atau alkohol (kalau yang satu ini tidak direkomendasikan untuk mencicip atau menyantapnya). Semua imbuhan akhir -yaki artinya merupa hidangan yang disajikan melalui proses panggang atau bakar, bisa juga oseng.
Di hari terakhir di kota Chiba, Tom dan Miki menyempatkan waktu bersama saya sebelum bertolak ke Tokyo untuk mencicipi lezatnya Takoyaki, jajanan tradisional warga Jepang. Letak kedai Takoyaki yang mereka rekomendasikan sangat dekat dengan apartemen mereka, kira-kira hanya berjarak 200 meter. Kami cukup berjalan kaki menuju ke sana. Kedai ini terletak tidak jauh dari stasiun kereta monorel, yaitu Stasiun Chirodai Kita, Chiba. Menurut Tom dan miki, Takoyaki di kedai tersebut merupakan takoyaki yang paling enak di Chiba, selain teksturnya yang sangat lembut. Seperti kata pak Bondan pakar kuliner televisi mengekspresikan kelezatan makanan dengan kata 'Mak Nyuss'. Seperti itulah kira-kira apa yang ingin diungkapkan Tom dan Miki.
Di hari terakhir di kota Chiba, Tom dan Miki menyempatkan waktu bersama saya sebelum bertolak ke Tokyo untuk mencicipi lezatnya Takoyaki, jajanan tradisional warga Jepang. Letak kedai Takoyaki yang mereka rekomendasikan sangat dekat dengan apartemen mereka, kira-kira hanya berjarak 200 meter. Kami cukup berjalan kaki menuju ke sana. Kedai ini terletak tidak jauh dari stasiun kereta monorel, yaitu Stasiun Chirodai Kita, Chiba. Menurut Tom dan miki, Takoyaki di kedai tersebut merupakan takoyaki yang paling enak di Chiba, selain teksturnya yang sangat lembut. Seperti kata pak Bondan pakar kuliner televisi mengekspresikan kelezatan makanan dengan kata 'Mak Nyuss'. Seperti itulah kira-kira apa yang ingin diungkapkan Tom dan Miki.
Sesuai dengan tema makanan traditional Jepang, maka nuansa ornament yang menghiasi kedai ini juga sangat tradisional sekali namun cukup sederhana. Kedai Takoyaki ini bernama Matsuri (祭). Matsuri yang artinya adalah perayaan.
Hiasan lampion menyambut para tamu |
Suasana di dalam kedai Matsuri, cukup luas untuk ukuran sebuah kedai di Jepang |
Beraneka ragam saus takoyaki lengkap tersedia |
Kedai Takoyaki ini terbilang sangat unik. Sesuai dengan namanya yaitu Matsuri yang berarti perayaan, maka kedai ini menghiasi ruangannya dengan berbagai pernak-pernik yang berbau perayaan, seperti lampion, poster besar bergambar perayaan di Jepang, bahkan sampai buku menu pun disisipkan gambar-gambar perayaan terkenal tersebut. Sehingga pengunjung yang datang tidak merasa bosan ketika harus menunggu beberapa saat sebelum hidangan tiba di meja. Sebagai pengunjung mancanegara atau biasa disebut turis bule seperti saya, pengalaman bisa menikmati makanan dan gaya ruang yang khas kejepangan seperti ini merupakan sebuah keistimewaan dan pengalaman menarik tersendiri.
Sepanjang perjalanan saya di Chiba, kamera ponsel dan kamera amatir tidak lepas dari tangan. Kadang-kadang saya beraksi di depan kamera video, meniru gaya layaknya reporter-reporter profesional TV meliput sebuah berita. Sepanjang perjalanann itu saya kerahkan bakat tersembunyi saya sebagai reporter
Setelah harus menunggu beberapa saat, akhirnya Si cantik, lembut, amoi Takoyaki menyapa raungan perut kami di meja makan
si cantik nan amoi Takoyaki, Oishii Takoyaki sebenarnya berukuran lebih besar dari gambar. Kalau tidak percaya, silahkan ganti kacamata anda. |
Secara Etimologi, Takoyaki sendiri berasal dari 2 kata. yaitu Tako (gurita) dan yaki (panggang). Jadi Takoyaki adalah cemilan berbentuk bola-bola yang berukuran 3-5 cm yang terbuat dari campuran tepung dan berisi gurita yang telah dimutilasi ( iiiihhhh seram) lalu dipanggang di atas cetakan seperti cetakan kue lumpur namun dengan ukuran lubang yang lebih kecil dan sedikit lebih dalam. Setelah matang, bola-bola takoyaki itu disiram saus takoyaki dan mayonais, lalu terakhir diberi taburan serutan katsuobushi (ikan cakalang), dan aonori (rumputlaut kering). Insya Allah halal untuk dikonsumsi karena tidak berisi bahan yang diharamkan. Takoyaki lazimnya dengan mudah dijumpai di tenda-tenda pinggiran jalan pada perayaan musim panas atau perayaan lainnya layaknya sebuah jajanan kaki lima dengan harga yang terjangkau, berkisar 200-500 yen (setara 50 ribu rupiah), tergantung pada jumlah isi.
Selain menu Takoyaki, Kedai ini juga menyajikan menu lain yang tak kalah menggoyang lidah. Salah satunya adalah Yakisoba (mie goreng halal), dan Ise Udon. Udon adalah sejenis mie yang berukuran lebih gemuk dari ukuran mie pada umumnya, tapi tidak seperti kwetiaw yang tipis dan lebar. Berbeda dengan Soba pada umumnya yang disajikan dengan kuah yang melimpah ruah, maka Ise Udon disajikan dengan saus kental khas dari daerah Ise, Suatu wilayah di kepulauan Kyushu. Rasa Ise Udon ini pun tidak kalah dengan kelezatan Takoyaki.
Ise Udon |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar